Kala kata cinta menjelma tuntutan hasrat jiwa
sedangkan batin lelah mencoba,
saat tulah mengenangmu begitu menyesakkan dada
dan kata setia tlah teramat jauh terasa.
semua jadi tak sebanding adanya.
dingin... dan beku menyeruak segenap dimana darah berada
cemburu laksana hantu,
mengingat tu sangat menakutkanku, sayangku.
Cemburu, benar-benar telah menghancurkanku
hingga dasar terjauh dalamnya kalbu.
Menguap...
Lenyap...
aku tak menyangka, cemburu
mampu mengerutkan otakku,
melunturkan kepercayaanku akanmu
bahkan melelehkan senyumku.
Jangan tanya semangat, karena tlah terkerat-kerat,
sekarat sampai ke urat-urat.
Membusuk
Dengan luka terburuk.
Pekat lautan darah dari luka yang tercipta.
Padang, 23 Januari 2009
11:07 pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar